Sabtu, 30 Maret 2024

SULUK WIRA TARBIAH




SULUK WIRA TARBIAH

(PUISI FILOSOFI KI HAJAR DEWANTARA)

 


Benih-benih kultural terikat di rahim pertiwi

Mantra pusaka luhur melukis peradaban

Belaian bahadur melantunkan asa penuh kasih

Asuh sang generasi bersuluh kebhinekaan

 

Ragam budaya Indonesia tersebar seantero negeri

Kearifan lokal membangun jati diri generasi bangsa

Pendidik menuntun anak dengan memanusiakan manusia

Dengan kebhinekaan menuntun generasi Indonesia seutuhnya

 

Madrasah utama menempa nalar

Etika kukuh dengan material pilihan

Teladan abadi tak cukup teori

Ibarat mengukir di atas batu tak cukup mimpi

 

Kodrat alam menuntun logika anak

Membangun karakter dengan kesungguhan

Orang tua memberi contoh nyata

Pendidikan sejak dini sangat diperlukan

 

Tunas menjulang seiring waktu berkata

Kerontang tak terjamah berakhir keras

Laksana petani menanam padi di sawah

Inovasi generatif mengunduh generasi emas

 

Kedewasaan anak beriring kebebasan absah

Pembiaran harus ditinggalkan

Laksana petani menanam padi di sawah

Inovasi pendidikan untuk membangun generasi emas

 

Keluarga harmonis ibarat tanah gembur

Akhlak terbangun atas restu leluhur

Kodrat zaman seakan melebur

Majulah Kepakkan sayap tariklah busur

 

Kodrat alam adalah kepastian yang tak terelakkan

Kepribadian anak dipengaruhi lingkungan keluarga

Pengaruh luar mempengaruhi kedewasaan

Raih cita-cita dengan tetap fokus pada tujuan

 

Suluk wira tarbiah Ki Hajar Dewantara

Ing ngarsa sung tulada

Ing madya mangun karsa

Tut wuri handayani


1.1.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI-KESIMPULAN DAN REFLEKSI

Pendidikan dan pengajaran merupakan satu kesatuan integral yang tidak dapat dipisahkan. Pendidikan memiliki tugas penting untuk mendorong kemajuan bangsa agar dapat terlepas dari kebodohan dan kemiskinan. Sedangkan pengajaran adalah proses untuk memperoleh pendidikan yang berfaedah dalam kehidupan dan penghidupan.

Tugas pendidik (pengajar) menebalkan menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki laku untuk menjadi manusia seutuhnya.  Garis samar-samar dapat diimplementasikan melalui kelas/sekolah dengan bentuk pembelajaran dini di usia sekolah. Pengajaran memiliki tujuan untuk mengenalkan dan menjaga budaya lokal serta melindungi dari pengaruh budaya luar. Pada dasarnya, budaya akan membentuk karakter (kodrat alam) berupa pembiasaan dan kebiasaan di lingkungan sekitar. Sedangkan isinya (kodrat zaman) dipengaruhi oleh hal lain yang didapatkan di sekolah, media-media interaktif lainnya baik cetak maupun internet.

KHD menyatakan bahwa tuuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Guru sebagai pengajar (pamong), seorang guru perlu menerapkan sistem among. Konsep Among mempunyai  pengertian  menjaga,  membina dan  mendidik  anak  dengan  kasih  sayang. Menuntun peserta didik sesuai dengan kodrat tanpa paksaan yang merupakan perwujudan dari Ing Ngarso Sung Tuludha, Ing Madya Mangun Karasa, dan Tut Wuri Handayani.

 

1.        Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari modul 1.1?

Sebelum mempelajari modul 1.1 , penulis beranggapan bahwa:

a.         Transfer ilmu.

b.         Teacher center.

c.         Keberhailan belajar berdasar nilai KKM.

Sebelum mempelajari modul 1.1 , penulis beranggapan bahwa:

a.         Proses pembelajaran mencakup aspek perkembangan anak; apek Kognitif, Afektif, Psikomotor, Spiritual, Sosial-emosional, dan budaya.

b.         Student center (ekspeasi, berpendapat, berkreasi).

c.         Guru sebagai motovator dan fasilitator.

2.        Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?

Modul 1.1 memberikan wawasan bahwa seorang guru haruslah terbuka menerima masukan, mengikuti perkembangan zaman, dan memegang teguh prinsip leluhur untuk menstabilkan sikap dan karakter manusia seutuhnya. Seorang pendidik haruslah terus belajar untuk terus mengasah kompetensinya. Seperti kata pepatah tajam pisau karena diasah. Sorang guru harusnya mengikuti perkembangan zaman yang selalu dinamis (berubah), tentu saja peserta didik memiliki kodrat yang berbeda. Sebagai agen perubahan dan ujung tmbak pendidikan, guru seharusnya mampu menjadi tauladan. Warisan leluur melalui budaya perlu dirawat agar tetap menjadi ciri khas manusia Indonesia seutuhnya.

azas trikon (Kontinuitas, konvergensi, dan konsentris) menadi prinsip perubahan untuk mewujudkan transformasi pendidikan. Hal tersebut sebagai upaya penerapan merdeka belajar.  Kontinuitas maksudnya adalah ketika belajar kita harus berkelanjutan. Lalu konvergensi maksudnya adalah pendidikan harus memanusiakan manusia dan memperkuat nilai kemanusiaan kita. Kemudian konsentris maksudnya adalah pendidikan harus menghargai keberagaman dan memerdekakan pembelajar. Jadi jelas sekali terlihat bahwa pendidikan itu memerdekakan.

Penerapan pelaksanaan trikon pada pembelajaran yaitu:

a.         Kontinuitas : pembelajaran berdiferensial

b.         Konvergensi : peran guru sebagai motivator dan fasilitator

c.         Konsentris:  student center dan pembelaaran berbudaya lokal

 

3.        Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD? 

Setiap anak memiliki bakat dan minat yang berbeda sesuai kodrat alamnya. Sebagai pendidik, menuntun agar dapat berkembang kearah yang lebih baik dan bisa mengikuti kodrat zamannya. Kolaborasi dapat diterapkan untuk mendapatkan beberapa tujuan. Kolaborasi dapat dilakukan dengan guru pada mata pelajaran yang sama diampu maupun antar mata pelajaran. Kolaborasi sebagai bentuk  kebebasan dalam berpikir. Tujuan kolaborasi tersebut antara lain:

a.       Rancang desain pembelajaran yang menarik

b.      pemetaan bakat minat dan potensi siswa

c.       Pembelajaran diferensiasi

d.      ikhlas menuntun dan mendampingi siswanya dimanapun berada.

e.       Murid sebagai subyek

f.       Pembelajaran abad 21 yang berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif


Mari tergerak, bergerak, menggerakkan!

Selasa, 24 Agustus 2021

SKENSA SCOUT COMPETITION 2021

SKENSA SCOUT COMPETITION 2021


Kali ini, ada kegiatan baru di pangkalan SMK Negeri 1 Pasuruan. Dewan Ambalan sedang merealease kegiatan lomba yang diperuntukkan bagi pramuka golongan penggalang dan pramuka golongan penegak. Kegiatan ini merupakan yang pertama, semoga menjadi cikal bakal kegiatan lomba yang dirutinkan untuk tahun-tahun berikutnya, guna menggiatkan kepramukaan khususnya di Kota-Kabupaten  Pasuruan, ujar Pak Sigit selaku Ka Mabigus.

Lomba virtual pramuka yang digelar oleh gugus depan 04.085-086 mengusung tema "Dengan semangat '45, kita bangun generasi pramuka berlandaskan Pancasila dan dasa darma". Jika sebelum-sebelumnya periode 2020 belasan lomba diikuti adik-adik ambalan, tiba saatnya mencoba kegiatan yang berbeda. 

Berikut mata lomba pada Skensa Scout Comoetition 2021, antara lain:

1. Penggalang
    a.  Lomba Pangkalan/kontingen

          - LKBB Indah


     b.  Lomba sangga

           - Speech contest

           - PPGD


Penegak

    a.  Lomba Pangkalan/kontingen

          - LKBB Indah


     b.  Lomba sangga

           - Storry telling

           - PPGD

Ikut lomba sudah biasa deh 😀😀

Uji nyalikah? Biasa aja tuh. 😁😁

Yang terpenting adalah evaluasi dari pembinaan dan latihan rutin yang sudah berjalan. Selain itu menambah pengalaman, teman, maupun dapat melihat perkembangan kepramukaan di luar pangkalan.

Betulkan!

 Info lebih lanjut, ada nara hubung yang bisa dimintai informasi

Contact Person :

👤 Kak Diana (081259409499) Penegak

👤 Kak Jefry (0895411025467) Penggalang


📌 Link Pendaftaran 

Tegak bit.ly/PENDAFTARANSSC21PENEGAK

Galang bit.ly/PENDAFTARANSSC21PENGGALANG

📌 Link Panduan/juklak/juknis

Tegak bit.ly/BERKASPENEGAK

Galang bit.ly/BERKASPENGGALANG


Ayooo... tunggu apalagi segera daftarkan pangkalan kalian!