Senin, 15 Oktober 2012

Asap Yang Jahat



Sebagian besar siswa atau pelajar yang merokok disebabkan oleh dua factor yaitu factor internal dan external. Faktor internal berasal dari lingkungan keluarga yang membuat siswa terdorong untuk merokok. Salah satunya konflik social yang terjadi dalam keluarga, maupun masalah-masalah keluarga yang belum terselesaikan. Sehingga pelajar merasa tertekan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut, siswa ingin merasakan ketentraman dalam hidupnya yaitu dengan merokok. Karma mereka menganggap dengan merokok dapat menyelesaikan masalah-masalahnya.
       Faktor external berasal dari lingkungan masyarakat seperti halnya ingin coba-coba karena penasaran , adanya pengaruh oleh teman-teman, dan ketagihan karena rasanya yang nikmat dapat menghilangkan setres dan masalah. Hal itulah penyebab factor external yang mengakibatkan siswa termotifasi untuk merokok.
       Remaja saat ini beranggapan bahwa merokok dapat membuat mereka lebih dewasa. Ajaran dari teman-teman dapat mempengaruhi untuk merokok, sebenarna kebanyakan siswa tidak ingin melakukanya, tetapi jika tidak melakukannya teman-teman akan menyindirnya. Dan pelajar yang merasa tersindir akan merasa gengsi akibatnya dia mencoba untuk merokok.
        Pada dasarnya, siswa/pelajar ingin merasakan sesuatu yang baru dalam hidupnya. Keinginan untuk merasakan hal baru sangat besar, terpendam dalam diri pelajar. Didukung dengan hal baru itu pelajar akan melakukannya demi tercapai keinginannya. Meskipun yang diinginkan itu dilarang salah satunya merokok, bagi pelajar merokok tidaklah pantas dilakukan oleh seseorang berpendidikan/ pelajar, karena adanya rasa ingin mencoba sesuatu yang baru. Merokokpun jadi pilihan yang dilakukan oleh pelajar.
        Karena seorang pelajar sudah pernah mencoba merokok, menyebabkan siswa terdorong untuk mencoba merokok lagi, apabila siswa terus merokok dalam jangka waktu yang relative lama siswa akan ketagihan dan pada akhirnya merokok menjadi salah satu teman hidupnya yang tidak biasa dihentikan.
        Siswa merokok juga dapat mengganggu kesehatan kita, misalnya gangguan pada pernafasan, sesak nafas, kanker paru-paru, radang tenggorokan dan lain lain. Dari gangguan-gangguan tersebut dapat mengakibatkan gejala-gejala pada kematian. Maka dari itu siswa harus diberi bimbingan dari orang tua, lingkungan ia hidup dan selalu diberi dorongan agar selalu mengikuti aktivitas/ kegiatan, mengikuti acara-acara keagamaan. Selain mengandung nikotin, juga mengandung dicioro benzoa- - pyrene formaldehid. Rokok yang kita hisap akan masuk kedalam tubuh dan akan mengendap di dalam paru-paru, lama kelamaan dengan berjalannya waktu, merokok dapat menyebabkan gangguan- gangguan seperti sesak nafas, kanker paru-paru, radang tenggorokan, gangguan kehamilan dan janin.
         Akibat merokok bagi siswa pada umumnya  yaitu mengganggu konsentrasi dalam belajar. Konsentrasi mereka terpecah karena mereka sering merokok. Misal, pada saat pelajaran, siswa tidak dapat menangkap/ memahami apa yang dijelaskan oleh gurunya. Karena merasa malas untuk berfikir  dan otak mereka terhambat oleh efek rokok tersebut. Bagi mereka, rokok bisa menghilangkan stress, menghilangkan semua masalah. Maka dari itu mereka tidak peduli dan lupa dengan konsentrasi belajarnya sehingga rasa ingin belajar tidak ada lagi, dan dalam kesehariannya mereka akan selalu ingin merokok, merokok dan merokok lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar