Sebagian besar
siswa atau pelajar yang merokok disebabkan oleh dua factor yaitu factor
internal dan external. Faktor internal berasal dari lingkungan keluarga yang
membuat siswa terdorong untuk merokok. Salah satunya konflik social yang
terjadi dalam keluarga, maupun masalah-masalah keluarga yang belum
terselesaikan. Sehingga pelajar merasa tertekan untuk menyelesaikan
masalah-masalah tersebut, siswa ingin merasakan ketentraman dalam hidupnya
yaitu dengan merokok. Karma mereka menganggap dengan merokok dapat
menyelesaikan masalah-masalahnya.
Faktor external berasal dari lingkungan
masyarakat seperti halnya ingin coba-coba karena penasaran , adanya pengaruh
oleh teman-teman, dan ketagihan karena rasanya yang nikmat dapat menghilangkan
setres dan masalah. Hal itulah penyebab factor external yang mengakibatkan
siswa termotifasi untuk merokok.
Remaja saat ini beranggapan bahwa
merokok dapat membuat mereka lebih dewasa. Ajaran dari teman-teman dapat
mempengaruhi untuk merokok, sebenarna kebanyakan siswa tidak ingin melakukanya,
tetapi jika tidak melakukannya teman-teman akan menyindirnya. Dan pelajar yang merasa tersindir akan merasa
gengsi akibatnya dia mencoba untuk merokok.
Pada
dasarnya, siswa/pelajar ingin merasakan sesuatu yang baru dalam hidupnya.
Keinginan untuk merasakan hal baru sangat besar, terpendam dalam diri pelajar.
Didukung dengan hal baru itu pelajar akan melakukannya demi tercapai
keinginannya. Meskipun yang diinginkan itu dilarang salah satunya merokok, bagi
pelajar merokok tidaklah pantas dilakukan oleh seseorang berpendidikan/
pelajar, karena adanya rasa ingin mencoba sesuatu yang baru. Merokokpun jadi
pilihan yang dilakukan oleh pelajar.
Karena
seorang pelajar sudah pernah mencoba merokok, menyebabkan siswa terdorong untuk
mencoba merokok lagi, apabila siswa terus merokok dalam jangka waktu yang
relative lama siswa akan ketagihan dan pada akhirnya merokok menjadi salah satu
teman hidupnya yang tidak biasa dihentikan.
Siswa
merokok juga dapat mengganggu kesehatan kita, misalnya gangguan pada
pernafasan, sesak nafas, kanker paru-paru, radang tenggorokan dan lain lain.
Dari gangguan-gangguan tersebut dapat mengakibatkan gejala-gejala pada
kematian. Maka dari itu siswa harus diberi bimbingan dari orang tua, lingkungan
ia hidup dan selalu diberi dorongan agar selalu mengikuti aktivitas/ kegiatan,
mengikuti acara-acara keagamaan. Selain mengandung nikotin, juga mengandung
dicioro benzoa- - pyrene formaldehid. Rokok yang kita hisap akan masuk kedalam
tubuh dan akan mengendap di dalam paru-paru, lama kelamaan dengan berjalannya
waktu, merokok dapat menyebabkan gangguan- gangguan seperti sesak nafas, kanker
paru-paru, radang tenggorokan, gangguan kehamilan dan janin.
Akibat merokok bagi siswa pada umumnya yaitu mengganggu konsentrasi dalam belajar. Konsentrasi mereka terpecah karena mereka
sering merokok. Misal, pada saat pelajaran, siswa tidak dapat menangkap/
memahami apa yang dijelaskan oleh gurunya. Karena merasa malas untuk berfikir dan otak mereka terhambat oleh efek rokok
tersebut. Bagi mereka, rokok bisa menghilangkan stress, menghilangkan semua
masalah. Maka dari itu mereka tidak peduli dan lupa dengan konsentrasi
belajarnya sehingga rasa ingin belajar tidak ada lagi, dan dalam kesehariannya
mereka akan selalu ingin merokok, merokok dan merokok lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar