Kamis, 22 September 2011

NYANYIAN PILU CINTA JARAK JAUH


cinta….. kata indah nan suci
cinta….. anugerah TUHAN yang abadi
cinta itu memang indah, laksana hamparan pasir putih ditepi pantai
tapi….. kenapa cinta tak harus memiliki???

aku berusaha untuk mendapatkanmu dan menerimamu dalam keaadaan apapun jua
aku berusaha memberikan yang terbaik dengan segenap perjuangan tiada akhir
tapi… setiap mendekati dan menyapamu, kamu selalu buat aku bertanya-tanya???
aku tak pernah menyerah, karna cintaku tulus suci sebening embun pagi

tapi….. setelah kau ucapkan kalimat yang membuat ku hancur
kucoba tuk melupakan mu hilangkan kau dari benakku
kucoba lupakan semua tentang dirimu di hatiku
kucoba untuk tak lagi mengingat namamu diucapanku

tiada lagi puisi cinta ato kata indah dari bibir merahmu
tiada lagi nyanyian rindu, yang selalu aku alirkan dalam biru cintaku
semua sirna, semu berselimut pilu
apa benar cinta itu buta??? Karena hatiku akan tetap mengharapkanmu

aku tak tahu kemana lagi harus mencarimu
penantian ini sia-sia karena tak ada kepastian
jiwa ini rapuh seiring waktu yang membusuk
tak ada lagi kata-kata yang bisa kuperjuangkan untukmu

TUHAN… didepan pintumu aku mengetuk
hati ini tak dapat berpaling darinya
wlo seribu bunga didepan mata merayu
tapi hanya dia, bidadari yang selalu kupuja

YA LATHIF, yang maha lembut
belai kasihnya masih terngiang ditelingaku
sesuatu yang tak mungkin kulepas
sesuatu yang tak mungkin kudapat lagi

Yaa ROBBUL ‘IZZATI
sekian lama ku mencarinya, sebuah hati yang kurindukan
sekian lama ku menanti, dirinya dalam mimpi
tapi semua telah membeku tak berdaya

Tuhan… dia terlalu indah tuk dilupakan…
terlalu sedih jika dikenang…
betapa hatiku bersedih…
mengenang semua yang berasal darinya…

Tuhan… masih membekas bayangan akan dirinya…
yang telah mengisi relung hatiku…
disetiap sapanya… serta disetiap kata-katanya…
mengandung keceriaannya…

Tuhan… hamba memang lemah…
tapi mengapa dia memberikanku harapan?
seraya harapannya aku pun langsung melayang…
langksana burung yang bebas kemana-mana…

Tuhan… kini ku telah jatuh dari langit dan hancur berkeping-keping…
tertembak oleh peluru yang tepat pada bagian sayapku…
sekarang aku pun tau… harapan itu palsu…
sayapku pun patah dan tak bisa terbang kembali…

Tuhan… andaikan hamba boleh memilih…
hamba kan memilih menjadi bagian dari lautan-Mu…
karena sekalinya ternodai…
ia kan cepat kembali bersih dan tertata seperti semula…

Tuhan… apabila ini sudah menjadi takdir hamba…
hamba harap agar Engkau membimbingku pada jalan yang benar…
jangan Kau sesatkan hamba karena kegagalan seperti ini…
hamba yakin dengan kegagalan ini… agar hamba menjadi lebih beriman pada-Mu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar